Seiring pentingnya inovasi pada bisnis yang dijalankan demi meningkatkan daya saing, memahami tahapan pengembangan produk baru menjadi sebuah keharusan. Pasalnya, tanpa mengetahui tahapan tersebut, ada kesan bahwa perusahaan hanya sekadar membuat produk baru saja agar terlihat tetap berprogres meskipun produk yang dikeluarkan tidak tepat.
Tidak dimungkiri memang jika pengembangan produk baru kerap menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Bukan hanya mereka harus memahami target pasar agar bisa langsung klik dengan produk baru tersebut, perlu pula penyesuaian pada tren dan teknologi yang sedang berkembang.
Lantas, apa saja sebenarnya tahapan pengembangan produk baru tersebut dan bagaimana cara untuk memaksimalkannya?
Pengembangan Produk Baru, Kenapa Diperlukan?

Pengembangan produk baru kerap diartikan sebagai sebuah strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat citra perusahaan di mata investor serta target pasar. Dengan adanya produk baru, maka ada kesan bahwa perusahaan tersebut secara berkala terus melakukan inovasi.
Selain itu, alasan kenapa pengembangan produk baru penting adalah untuk menjaga atau bahkan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dengan produk. Secara psikologis, konsumen selalu senang atau bahkan menanti adanya edisi baru dari sebuah produk, terutama untuk produk-produk yang memang telah ia sukai dari awal.
Nantinya, tahapan pengembangan produk baru yang dilakukan pun secara efektif akan menambah tingkat penjualan produk perusahaan. Artinya, tingkat keuntungan perusahaan pun akan semakin meningkat dan perusahaan memiliki lebih banyak amunisi untuk bersaing di pasaran.
Gambaran Tahapan Pengembangan Produk Baru

Sebagaimana disinggung di awal, mengetahui tahapan pengembangan produk baru menjadi hal yang krusial. Hal tersebut bertujuan agar rilis produk baru yang dilakukan tidak hanya sekadar membuat produk yang beda saja.
Setidaknya, ada delapan tahapan pengembangan produk baru yang perlu diketahui untuk mengembangkan produk yang tidak hanya istimewa, tetapi juga menjawab kebutuhan pasar. Tahapan yang dimaksud adalah:
1. Merancang Ide Produk yang Baru
Tahapan awal dari pengembangan produk baru adalah merancang ide produk yang hendak dibuat. Ide tentu menjadi gambaran tentang seperti apa produk yang akan dihasilkan dan bagaimana nantinya proses produksi dilakukan.
Ide pengembangan produk bisa berasal dari beberapa sumber, seperti:
- Saran dari departemen riset dan pengembangan
- Hasil dari proses amati, tiru dan modifikasi produk kompetitor
- Hasil survei konsumen
- Program internal dari perusahaan
Selain itu, ide pengembangan produk bisa juga berasal dari saran atau ulasan konsumen. Inilah kenapa membaca ulasan produk perlu untuk dilakukan.
2. Pemilihan Ide Produk
Bisa jadi, ide awal tentang pengembangan produk muncul sangat banyak. Oleh karenanya, ide-ide yang ada perlu disaring lebih lanjut.
Penyaringan ide merupakan tahapan pengembangan produk baru awal yang tidak boleh dilewatkan. Bukan hanya untuk mengerucutkan ide mana yang sekiranya cocok saja, tahapan ini cukup efektif untuk mengurangi resiko kegagalan pengembangan produk serta menemukan ide produk yang memang diperlukan target pasar.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Tahapan pengembangan produk baru selanjutnya adalah pengembangan dan pengujian konsep yang sudah terpilih sebelumnya. Terkait hal ini, tim harus membuat konsep produk dengan menyertakan beberapa opsi alternatif yang didasarkan pada kebutuhan pasar.
Nantinya, konsep yang sudah dirancang harus melalui tahapan uji coba dengan target pasar skala kecil. Dari proses pengujian ini bisa didapatkan feedback atau saran dan timbal balik yang bisa dijadikan bahan evaluasi di tahapan selanjutnya.
4. Menyusun Strategi Pemasaran
Apabila tahapan pengembangan produk awal sudah berjalan, maka tahapan pengembangan produk baru selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyusun strategi pemasaran. Poin ini bertujuan untuk menentukan cara agar produk nantinya bisa diterima oleh target pasar.
Terkait penyusunan strategi pemasaran, perlu ditentukan terlebih dahulu siapa yang menjadi target pasar, termasuk target keuntungan dan total penjualan yang diinginkan. Serta, tetapkan strategi bauran pemasaran dan rencana penjualan jangka panjang. Lengkapi pula dengan gambaran biaya pemasaran dan metode penetapan harga produk baru.
5. Melakukan Analisis Bisnis
Analisis bisnis dilakukan untuk melihat potensi yang dimiliki produk baru ketika diluncurkan di pasaran. Dengan analisis ini Anda nantinya bisa mendapatkan kesimpulan apakah produk baru yang dikembangkan benar-benar sesuai ekspektasi pasar sehingga perusahaan juga mendapatkan keuntungan maksimal karenanya.
Terkait poin ini, Anda perlu melakukan peninjauan ulang pada proyeksi penjualan yang sebelumnya dilakukan. Cek pula gambaran biaya pemasaran serta proyeksi keuntungan yang mungkin bisa didapatkan dari produk tersebut.
6. Pengembangan Produk
Umumnya, produk yang masuk dalam rencana pengembangan belum seperti produk yang hendak dipasarkan, melainkan dalam bentuk konsep atau prototipe. Oleh karenanya, setelah proses analisis bisnis selesai, maka pengembangan produk dilakukan. Proses ini menyita cukup banyak sumber daya sehingga sistem manajemen karyawan yang baik diperlukan.
Apabila proses pengembangan produk sudah selesai, maka perlu dilakukan pengujian pada hasil produksi. Pengujian bertujuan untuk mengecek fungsi dan mengetahui kekurangan produk.
7. Uji Pemasaran
Produk baru yang sudah selesai dikembangkan tidak bisa langsung dipasarkan, melainkan perlu dilakukan uji pemasaran terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan dengan skala kecil untuk mengetahui kondisi pasar.
Pengujian pemasaran juga dilakukan untuk mengetes program pemasaran yang hendak dijalankan, seperti strategi promosi, media promosi yang hendak dilakukan dan lainnya. Dengan pengujian ini, nantinya perusahaan bisa melakukan investasi dengan maksimal.
8. Pemasaran Produk secara Komersial
Setelah melakukan uji pemasaran dalam skala kecil, perusahaan akan mendapatkan gambaran terkait potensi produk di pasaran. Hasil pengujian tersebut bisa menjadi landasan langkah selanjutnya.
Apabila perusahaan melihat bahwa produk baru yang diproduksi memiliki potensi yang bagus di pasaran, maka mereka bisa langsung meluncurkannya secara komersial saat itu juga. Namun, apabila ternyata masih ada hal lain yang belum sesuai, maka penyesuaian lanjutan bisa dilakukan.
Pemasaran produk secara komersial memang sebaiknya tidak dilakukan dengan terburu-buru. Ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan seperti waktu peluncuran, wilayah peluncuran serta sumber daya perusahaan yang diperlukan.
Setidaknya, demikian tahapan dan tips pengembangan produk baru yang perlu Anda ketahui. Memang, untuk menghasilkan produk baru yang tepat dan sesuai dengan selera pasar, diperlukan proses yang tidak sebentar dan juga bertahap. Baik produk makanan, konveksi, elektronik, sampai dengan produk kerajinan.
Memaksimalkan Strategi Pengembangan Produk Baru bersama Catalitics

Pengembangan produk yang menjadi strategi meningkatkan posisi perusahaan dan memberikan value baru pada konsumen tidak bisa dilakukan secara serampangan. Diperlukan strategi pengembangan produk baru yang tepat agar nantinya daya saing perusahaan turut meningkat.
Catalitics menyediakan layanan untuk membantu Anda menemukan strategi pengembangan produk yang tidak hanya tepat, tetapi juga efektif dan efisien. Selain itu, kami memiliki layanan pelatihan pengembangan diri untuk meningkatkan kemampuan masing-masing karyawan sehingga nantinya mereka memiliki kemampuan lebih untuk menunjang inovasi.
Tentu saja, sebagai HR consulting, Catalitics siap memberikan pendampingan secara menyeluruh. Kami akan memastikan bahwa seluruh rencana perbaikan manajemen perusahaan, termasuk strategi pengembangan produk baru.
Tertarik untuk bergabung? Segera hubungi CS Catalitics dan mari bertumbuh bersama dengan manajemen perusahaan yang lebih efisien!