Perusahaan memerlukan karyawan dengan skill yang mumpuni untuk terus berkembang. Berbekal kemampuan karyawan yang merata, tentu setiap target perusahaan bisa tercapai dengan baik dan perusahaan pun akan mampu bersaing di tengah persaingan bisnis yang ketat. Namun, di sisi lain perusahaan terkadang tidak terlepas dari masalah skill gap. 

Pernah mendengar istilah tersebut?

Skill gap atau kesenjangan keterampilan bisa dikatakan menjadi salah satu permasalahan yang cukup sering terjadi di perusahaan. Meskipun terlihat sepele, namun jika tidak diatasi, permasalahan ini akan mengganggu HR mencari karyawan untuk mengisi posisi yang ada dan juga menghambat upaya pengembangan perusahaan yang diupayakan. 

Skill Gap, Apa Itu?

Sebagaimana disinggung sebelumnya, skill gap memang menjadi permasalahan yang kerap terjadi di dalam perusahaan. Hanya saja, permasalahan ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa mengakibatkan permasalahan yang besar.

Terkait hal ini, menurut Jason Lovelace, mantan presiden talent acquisition solution di CareerBuilder, kesenjangan keterampilan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan lubang besar antara syarat pekerjaan dan apa yang dimiliki oleh kandidat, terutama perihal keahlian profesional. 

Permasalahan skill gap ini bisa terjadi karena beberapa hal. Hanya saja, perubahan pada peran dan tren dunia kerja disinyalir menjadi pemicu terbesar. 

Misalnya saja, saat ini, pasar kerja lebih fokus mencari kandidat dengan keterampilan teknologi yang memadai. Namun, di sisi lain banyak perusahaan yang kesulitan menemukan pelamar.

Tidak hanya itu, skill gap pun terjadi pada karyawan yang sudah diterima. Keinginan perusahaan untuk terus bertumbuh bahkan dengan pertumbuhan yang cepat terkadang tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan karyawan yang memadai. Hal ini pula yang kerap menjadi biang masalah toxic productivity yang terjadi di kalangan karyawan. 

Penyebab Skill Gap Karyawan di Perusahaan

Dampak skill gap yang cukup serius karena bisa menghambat perkembangan perusahaan membuat permasalahan ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Oleh karenanya, manajemen perusahaan perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab dari masalah kesenjangan keterampilan ini sebelum nantinya mengaplikasikan solusi yang tepat.

Beberapa hal yang secara umum menjadi biang masalah skill gap yang terjadi di antaranya:

1. Pengembangan Soft Skill yang Minim

Salah satu penyebab utama dari masalah skill gap adalah pengembangan soft skill yang cenderung minim, terutama untuk mereka yang belum terjun ke dunia pekerjaan. Hal ini disinyalir diakibatkan oleh kesempatan magang yang ini cenderung terbatas.

Magang atau internship kerap menjadi kesempatan bagi calon karyawan untuk memacu dan meningkatkan kemampuan mereka. Sayangnya, dengan kesempatan yang minim dan persaingan yang ketat, mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan teamwork, kemampuan manajemen waktu dan lainnya.

2. Berkurangnya Karyawan yang Berpengalaman

Hal lain yang juga turut menjadi penyebab masalah skill gap adalah berkurangnya karyawan yang berpengalaman. Meskipun masa pensiun atau berhentinya seorang karyawan adalah hal yang wajar, namun ketika karyawan berpengalaman berhenti bersamaan, maka hal tersebut bisa menimbulkan permasalahan.

Biar bagaimanapun, karyawan berpengalaman diperlukan untuk transfer pengetahuan kepada para karyawan baru. Meskipun nantinya karyawan baru mendapatkan pelatihan dari perusahaan, namun bisa jadi implementasi hasil pelatihan tersebut tidak langsung teraplikasi dengan baik tanpa bantuan karyawan yang berpengalaman.

Selain dua hal di atas, kurangnya pelatihan teknis juga menjadi biang masalah skill gap yang kerap terjadi. Disadari atau tidak, perusahaan senantiasa perlu melakukan penyesuaian pada perkembangan teknologi yang secara masif terjadi. Sayangnya, terkadang, karyawan tidak mendapatkan pelatihan yang proper sehingga mereka tidak memiliki kemampuan setara. 

Cara Efektif Mengatasi Skill Gap Karyawan di Perusahaan

Jika dilihat dari jenisnya, sebenarnya skill gap dibagi menjadi beberapa poin yang berbeda. Misalnya saja, knowledge gap di mana kesenjangan pengetahuan antar karyawan kerap memicu masalah koordinasi. 

Selain itu, ada pula performance gap yang tidak jarang terjadi. Fasilitas lengkap yang ada di perusahaan ternyata tidak serta merta meningkatkan motivasi karyawan. Akibatnya, produktivitas mereka pun tidak optimal.

Nah, pertanyaannya, lantas bagaimana cara efektif yang bisa diaplikasikan untuk mengatasi masalah skill gap karyawan yang terjadi di perusahaan? Beberapa solusi yang bisa diterapkan di antaranya:

1. Memberikan Pelatihan pada Karyawan

Cara efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi skill gap karyawan adalah memberikan pelatihan. Ini adalah cara utama yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan memberikan motivasi lebih agar mereka bisa mencapai standar yang diinginkan perusahaan.

Hanya saja, tentu, manajemen perusahaan tidak boleh serta-merta melakukan pelatihan. Sebelum menentukan pelatihan apa yang akan dilakukan, perlu dilakukan riset terlebih dahulu agar nantinya pelatihan pengembangan diri yang diaplikasikan memang merupakan pelatihan yang dibutuhkan karyawan.

2. Menyediakan Sumber Daya yang Memadai

Cara lain yang juga efektif untuk mengatasi masalah skill gap karyawan di perusahaan adalah menyediakan sumber daya yang memadai. Memang, di poin sebelumnya disebutkan bahwa fasilitas lengkap yang diberikan perusahaan tidak lantas membuat motivasi karyawan meningkat secara signifikan.

Namun, tentu saja, peluang untuk meningkatkan motivasi karyawan cenderung lebih besar jika ditunjang dengan fasilitas yang ada. Oleh karenanya, cek alat penunjang yang tersedia di perusahaan. Pastikan pihak manajemen perusahaan melakukan upgrade pada fasilitas tersebut secara berkala.

3. Reskilling Karyawan

Jika di poin awal manajemen perusahaan bisa melakukan pelatihan sebagai sarana upskilling karyawan, maka langkah lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan adalah reskilling karyawan. Pernah mendengar istilah yang satu ini?

Dalam pengertian singkat, reskilling karyawan adalah membentuk karyawan dari awal untuk memiliki kemampuan yang baru. Cara ini bisa diaplikasikan ketika HR menemukan bahwa karyawan memiliki bakat di bidang yang berbeda dan bisa dimaksimalkan untuk mengisi kekosongan yang ada di perusahaan.

4. Bekerja Sama dengan Institusi Pendidikan

Agar skill gap karyawan tidak semakin lebar dan berdampak buruk pada operasional perusahaan, maka manajemen perusahaan perlu melakukan langkah strategis. Nah, menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan adalah jalan yang tepat terutama jika karyawan mengalami knowledge gap.

Dengan kerja sama yang dijalankan, pihak manajemen nantinya bisa mengirimkan beberapa karyawan mereka untuk mempelajari pendidikan baru di institusi tertentu. Tentu saja, kerja sama yang dimaksud bisa disesuaikan dengan kebutuhan seperti magang ataupun belajar secara penuh layaknya mahasiswa. 

Tingkatkan Manajemen Karyawan bersama Catalitics!

Dengan pola manajerial yang tepat, permasalahan skill gap karyawan di perusahaan tentu tidak akan terjadi. Hanya saja, memang, manajemen perusahaan harus berusaha untuk membuat program manajerial yang tepat agar karyawan bukan hanya mendapatkan tambahan motivasi dalam bekerja, tetapi juga tambahan pengetahuan untuk berkembang.

Nah, Catalitics siap menjadi mitra Anda untuk meningkatkan manajemen karyawan ke arah yang lebih profesional. Dengan layanan HR consulting yang kami tawarkan, Anda nantinya akan dibantu untuk mengetahui permasalahan detail di kalangan karyawan dan melakukan tindakan yang tepat agar iklim kerja di perusahaan Anda senantiasa positif.