Seiring dengan berjalannya waktu, generasi baru yang memiliki cukup banyak perbedaan pun makin sering muncul. Di dunia kerja sendiri, ada sebuah fenomena yang saat ini sering dijadikan topik pembicaraan di luar topik pekerjaan, yakni Gen Z yang kerap kali dianggap suka pindah kerja ke beberapa tempat.
Meski bukan hanya generasi kekinian ini yang memiliki tempat kerja impian dan tidak ragu untuk berpindah kerja, namun memang tidak bisa dihindari pula bahwa topik satu ini sering dijadikan pembicaraan karena cukup banyak anak muda sekarang yang tidak ragu untuk keluar dari tempat kerja dengan alasan yang bisa dibilang cukup unik.
Mental health contohnya, salah satu alasan yang rasanya beberapa tahun lalu masih tabu untuk dibicarakan, terlebih dijadikan alasan terang-terangan untuk keluar dari pekerjaan yang sedang digeluti.
Lalu, apa sih sebenarnya alasannya para Gen Z ini “hobi” pindah kerja? Simak beberapa alasannya!
Alasan Gen Z Sering Pindah Kerja, Benarkah Mental Health yang Paling Utama?
Seperti yang sudah sering didengar, Gen Z merupakan salah satu generasi yang cukup unik untuk dipahami. Percaya maupun tidak, hal ini memang sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan gadget yang hampir digunakan setiap waktu.
Selain bisa mendapatkan beragam informasi yang lebih mudah dan dari mana saja, kemudahan tersebut ternyata menciptakan cara berfikir dan standar yang baru untuk menjalani hidup mereka, salah satunya berkaitan dengan karir yang sedang atau nantinya akan mereka jalani.
Misalnya saja untuk dinamika kerja yang selama ini sering terjadi, dimana generasi ini kerap kali pindah kerja meski tanpa alasan yang besar. Langsung saja, berikut beberapa alasan yang membuat para Gen Z sering berpindah-pindah tempat kerja.
1. Jam Kerja yang Tidak Teratur
Sebagian besar Gen Z memang dikenal menyukai jam kerja yang fleksibel, namun bukan berarti sama sekali tidak teratur. Jam kerja fleksibel biasanya disukai karena mereka bisa mengatur sendiri waktu untuk bekerja dan menjalankan rutinitas lainnya.
Namun, jika dari awal jam kerja yang diberikan tidak teratur atau berlebihan, biasanya akan sangat mengganggu kegiatan lain yang mereka sukai. Sehingga, jangan heran jika mereka pada akhirnya memilih untuk pindah kerja.
2. Gaji Tidak Sesuai Dengan Job Desc
Meski tidak semuanya, Gen Z merupakan salah satu generasi yang paling sibuk. Punya banyak hobi, rajin berkumpul dengan teman sebaya, sampai merawat diri yang rutin dilakukan seminggu sekali.
Jika mereka merasa pekerjaannya tidak dihargai dengan semestinya dan tidak bisa mendapat upah yang mencukupi gaya hidup tersebut, mereka akan dengan hati meninggalkan pekerjaan lama dan mencari tempat baru yang menawarkan gaji lebih banyak.
3. Tempat dan Budaya Kerja yang Buruk (Toxic)
Tak hanya hubungan percintaan yang kerap kali mereka labeli dengan toxic atau tidak sehat. Tempat pekerjaan dan budayanya yang tidak menyenangkan, dipenuhi dengan kebiasaan buruk dan lainnya juga sering mereka labeli dengan nama demikian.
Imbasnya, generasi yang melek betul dengan kesehatan mental ini pun tidak ragu untuk pindah kerja, demi mendapatkan lingkungan dan budaya kerja baru yang lebih sehat dan suportif.
4. Tidak Ada Jenjang Karir yang Menjanjikan
Alasan lain yang sebenarnya sering membuat Gen Z memilih untuk mencari tempat kerja baru adalah tidak adanya kejelasan kenaikan jabatan. Makhluk yang hobi self reward ini memang dikenal sebagai orang yang senang merayakan dirinya sendiri.
Tentu saja, kenaikan jabatan tentu akan menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu. Ketika mereka sudah bekerja dengan baik, tidak melakukan kesalahan atau keterlambatan, tentu akan terasa menyebalkan jika pada akhirnya tidak ada kemajuan berarti dalam karirnya.
5. Rekan Kerja Toxic
Tidak hanya budaya kantor yang bisa membuat seseorang merasa tidak betah untuk bekerja, namun teman sekantor sama pentingnya dalam membangun lingkungan yang baik.
Seperti yang diketahui, persaingan dalam lingkungan pekerjaan tentu selalu ada. Namun, jika sesama rekan kerja mulai bersaing dengan tidak sehat, saling menjatuhkan, dan lain sebagainya, tentu bukan hal yang tidak mungkin jika akhirnya seseorang mencari tempat kerja lain.
6. Peraturan dan SOP Perusahaan yang Tidak Jelas
Generasi terdahulu mungkin sedikitnya masih bisa menerima dan mengerjakan peraturan sebuah perusahaan yang tidak jelas atau kerap berubah. Namun, semakin kesini, seseorang biasanya semakin memiliki keberanian yang lebih untuk menunjukkan keberatan mereka.
Gen Z contohnya, mereka tidak jarang menanyakan atau memprotes peraturan yang dianggap tidak efektif atau tidak jelas. Jika keluhannya masih belum didengarkan, maka pindah kerja seringkali dijadikan solusi yang paling mudah dan masuk akal.
Itulah beberapa alasan mengapa Gen Z sering dianggap suka berpindah-pindah pekerjaan. Tidak ada yang salah memang, mengingat perbedaan zaman memang tidak bisa dipungkiri melahirkan generasi yang berbeda pula.
Strategi Untuk Menghadapi Gen Z di Dunia Kerja
Setelah memahami beberapa alasan Gen Z hobi berpindah tempat kerja, tentu akan lebih baik jika mulai saat ini pihak manajemen perusahaan mulai mencari strategi agar mereka mau bertahan.
Beberapa strategi dan cara agar mereka mau bertahan yang bisa dicoba adalah sebagai berikut.
1. Menunjukkan Nilai
Seorang atasan harus bisa menunjukkan nilai-nilai penting yang dipegang dalam bekerja. Nilai X inilah yang biasanya bisa menahan Gen Z agar bisa bertahan dalam sebuah perusahaan.
2. Mulai Mendengarkan Gen Z
Salah satu hal yang bisa membuat generasi terkini merasa senang dan dihargai keadaannya adalah ketika mereka didengarkan. Bukan hanya untuk ide-ide mereka yang out of the box, namun juga keluhan-keluhan kecil mereka.
3. Membangun Keterlibatan
Setelah mendengarkan Gen Z, atasan dan manajemen tidak boleh hanya sekadar menganggapnya sebagai omong kosong. Melainkan mencoba memahami dan mencari solusi atas keluhan mereka.
4. Aktif Mengajak Karyawan untuk Memberikan Tanggung Jawab Baru
Bukan dengan tujuan memberikan beban berlebihan, namun mengenalkan Gen Z dengan tanggung jawab baru yang bisa memberikan kesempatan mereka untuk mendapatkan jenjang karir selanjutnya.
Catalitics, Solusi Manajemen Karyawan yang Lebih Baik
Mengetahui alasan kenapa Gen Z sering pindah kerja memang penting. Namun, tentu generasi sebelumnya membutuhkan adaptasi dan penyesuaian ulang dengan para pekerja baru. Contohnya, pihak manajemen, HR atau bahkan HR Konsultan membutuhkan strategi baru untuk mendapatkan pekerja yang berkualitas dan profesional.
Jika setiap generasi mau saling belajar untuk memahami, tentu gesekan antar generasi bisa semakin menipis, dan tidak ada lagi generasi yang merasa paling superior dan mental baja, bahkan menuduh generasi di bawahnya adalah generasi yang cengeng, mudah mengeluh, sampai bermental tempe.
Pemahaman ini pulalah yang akan membentuk lingkungan dan budaya kerja yang positif, saling menghargai, dan juga suportif. Nah, mari bergabung dengan Catalitics untuk mempelajari cara manajemen karyawan yang lebih baik!