Categories

Get my latest adventure story

Insights empowers your business to grow, by giving your team valuable intelligence to enable you to generate more sales, and drive revenue.

Mental health karyawan, Sumber: manahwellness.com

5 Top Tips Menjaga Mental Health Karyawan agar Tetap Prima

Mental health yang dulu terabaikan, kini mulai mendapat perhatian serius di dunia profesional. Pasalnya, hal ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan. Tidak hanya pada kinerja individu tetapi keberlangsungan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Maka dari itu, sangat penting bagi tiap perusahaan mulai memperhatikan mental health karyawan. 

Dari data Kementerian Kesehatan, tercatat 6,1% atau 19 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas – kebanyakan dari usia produktif — mengalami gangguan kesehatan mental. Bisa jadi, salah satunya merupakan pekerja di perusahaan Anda. Karena sakitnya berada di dalam jiwa dan pikiran, kondisi ini seringkali tidak terlihat.

Sebelum mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan, kami merekomendasikan bagi Anda para HR untuk melakukan sejumlah tindakan efektif untuk menjaga mental health karyawan tetap prima.

Sekilas Tentang Mental Health, Kenapa Perlu Diperhatikan?

Tentang mental health, Sumber: pexels.com
Tentang mental health, Sumber: pexels.com

Mental health atau kesehatan mental adalah kondisi mental yang memungkinkan seseorang dapat mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya.

Namun, hal itu hanya terjadi pada orang dengan kesehatan mental yang baik, di mana kondisi batin mereka memiliki ketenangan dan pengendalian emosi yang stabil. Jika sedang dalam kondisi yang dikenal dengan istilah “down”, maka dapat mengakibatkan seseorang mengidap kelainan mental.

Terganggunya sistem otak tersebut dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan psikologis karyawan. Menghambat produktivitas dan performa, hubungan antar rekan kerja, hingga tugas sehari-hari karyawan. Sehingga penting bagi perusahaan untuk memikirkan cara agar mental health karyawan tetap dalam kondisi terbaiknya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO), kiblat kesehatan seluruh penjuru dunia pun peduli akan isu kesehatan mental di kalangan pekerja. 

Faktor Penyebab Masalah Mental Health Karyawan

Masalah mental health yang dialami karyawan, Sumber: employmenthero.com
Masalah mental health yang dialami karyawan, Sumber: employmenthero.com

Tidak ada keraguan untuk mengatakan bahwa faktor risiko terkait pekerjaan berperan besar terhadap kesehatan mental seseorang. Mengingat hampir sepertiga waktu karyawan dalam sehari dihabiskan untuk bekerja.

Lantas, apa saja faktor-faktor di pekerjaan yang dapat memicu risiko kesehatan mental karyawan?

1. Kondisi Lingkungan Kerja yang Buruk

Kesan kondisi lingkungan kerja yang buruk juga kerap disebut sebagai lingkungan toxic di kalangan pekerja. Kondisi tersebut didefinisikan oleh Australian & New Zealand Mental Health Association sebagai lingkungan kerja di mana karyawan:

  • Harus merespons kontak atasan di luar jam kerja
  • Dikucilkan dan diremehkan
  • Sengaja dibuat tidak berdaya dan merasa rendah diri
  • Diminta menyelesaikan pekerjaan sulit di luar kemampuan
  • Hingga melakukan kekerasan secara verbal melalui email dan chat

2. Beban Kerja yang Berlebihan

Harapan perusahaan agar karyawan terus-menerus bekerja dengan beban kerja yang terlalu banyak hingga harus merelakan waktu di luar jam kerja mereka dapat menimbulkan tekanan mental. 

Dimulai dengan rasa lelah, cemas, hingga yang terparah depresi akibat non-stop memikirkan beban kerja yang tinggi.

3. Ketidakpastian Posisi dalam Pekerjaan

Berkaitan dengan sifat dasar manusia menurut Abraham Maslow, rasa aman menjadi prioritas hidup yang utama. Salah satunya didapat dari pekerjaan. Tidak dapat disangkal, ketidakpastian posisi di pekerjaan dapat menyita pikiran karyawan, meski setiap bulan sudah mendapatkan kompensasi gaji. 

Contohnya, kemungkinan pemutusan hubungan kerja hingga perubahan tidak terduga dalam organisasi. Kondisi tersebut sangat mungkin menimbulkan kecemasan yang signifikan. 

4. Konflik Interpersonal

Selain rasa aman, manusia amat bergantung pada hubungan antar sesama agar bisa menciptakan kesejahteraan emosional dan mentalnya. Di tempat kerja, konflik interpersonal dapat menjadi hambatan serius bagi produktivitas dan kesejahteraan karyawan. 

Hambatan tersebut dapat disebabkan karena konflik dengan rekan, atasan, atau bahkan internal yang membuatnya merasa tidak nyaman, tidak dihargai, atau terisolasi. Hingga mengganggu suasana hati, memicu stress, dan merasa cemas, yang pada akhirnya berdampak buruk terhadap kinerja. 

5. Keseimbangan Kerja yang Kurang

Tuntutan pekerjaan terlalu tinggi yang mengurangi waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang terkasih hingga mengorbankan waktu luang, dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Keseimbangan kerja yang buruk seperti ini dapat menyebabkan kelelahan, tidak hanya fisik tetapi juga mental. 

Solusi Mengatasi Masalah Mental Health Karyawan

Masalah mental health yang membayangi karyawan, Sumber: itij.com
Masalah mental health yang membayangi karyawan, Sumber: itij.com

Sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memikirkan solusi terbaik mengatasi masalah kesehatan mental setiap karyawannya. Yang mana pada akhirnya kepedulian tersebut turut menguntungkan bagi perusahaan. Ini yang bisa dilakukan.

1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Lebih Kondusif

Ini adalah langkah awal dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, di mana perusahaan menunjukkan dukungan bagi karyawan mendapatkan kesejahteraan psikologis. Dimulai dengan menciptakan tempat kerja senyaman mungkin, seperti ruang kerja yang layak dan terpelihara dengan sirkulasi udara maupun pencahayaan yang baik.

Orang yang bekerja di posisi tertentu juga berpengaruh dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Komunikasi juga perlu dijaga dengan baik, saling support, dan membangun kebersamaan.

2. Memperbaiki Pola Pembagian Beban Kerja Karyawan

Perusahaan juga perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap beban kerja yang didistribusikan secara adil dan realistis. 

Perusahaan dapat menggunakan pendekatan berkolaborasi dalam menyelesaikan sebuah beban pekerjaan, serta merotasi posisi tertentu sehingga tidak hanya satu orang yang diandalkan.  Fleksibilitas penugasan juga dapat mengurangi tekanan yang tidak perlu. 

3. Memberikan Kepastian Hubungan Kerja 

Berikan karyawan jaminan akan status pekerjaan mereka, seperti kontrak kerja yang jelas, kejelasan tanggung jawab, hingga ekspektasi dari manajemen. Kepastian ini membantu mengurangi kecemasan yang dapat menyebabkan stres.

Selain itu, terbuka akan perubahan organisasi dan kebijakan juga penting untuk menjaga kepercayaan dan kesejahteraan mental karyawan. 

4. Membuka Ruang Komunikasi yang Lebih Intensif

Membuka ruang komunikasi yang intensif dapat memenuhi naluri manusiawi yang ingin didengarkan. Ketika organisasi memberikan platform bagi karyawan untuk berbicara, menyampaikan ide, atau sekadar berbagi pengalaman, hal itu menciptakan rasa dihargai dan diakui. Dengan begitu, karyawan merasa lebih terhubung dan termotivasi. 

Hal tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi manajemen untuk menemukan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental karyawan. 

5. Membangun Kebijakan Kerja yang Fleksibel dan berdasar Work Life Balance

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association, hampir separuh karyawan yang tidak diperbolehkan terlibat dalam pengambilan keputusan merasa lebih stres di tempat kerja. Beberapa fleksibilitas ini dapat diterapkan pada perusahaan Anda.

  • Karyawan membuat jadwal sendiri
  • Bekerja dari rumah
  • Kerja 4 hari dalam seminggu
  • Mendengar pendapat karyawan dalam menentukan kebijakan yang melibatkan mereka.
  • Memberi selamat atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik hingga menjadwalkan acara apresiasi karyawan.

Kembangkan Strategi Manajemen Karyawan bersama Catalitics!

Jasa HR Strategi Konsultan Catalitics, Sumber: imimg.com
Jasa HR Strategi Konsultan Catalitics, Sumber: imimg.com

Jika Anda menginginkan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan produktivitas karyawan, rekomendasi HR konsultan dari Catalitics layak untuk dipertimbangkan. 

Namun, perlu diingat bahwa kesuksesan organisasi tidak hanya diukur dari produktivitas semata. Terkadang, tekanan untuk mencapai target yang tinggi dapat mengarah pada apa yang dikenal sebagai “toxic productivity“, di mana karyawan merasa terlalu ditekan untuk mencapai hasil tanpa memperhatikan kesehatan mental mereka.

Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas dan mental health karyawan. Sistem manajemen karyawan adalah salah satu yang ditawarkan efektif mewujudkan kesuksesan organisasi secara menyeluruh yang terarah dan terukur. Hubungi kami, senantiasa siap membantu Anda.

Other Insight For You

Let’s chat!

Not sure where to start?

Want to find out how we can your organization? Fill in a few details and we’ll get in touch as soon as possible.

Ilvan Yahdi

Partner

Catalitics is committed to protecting and respecting your privacy, and we’ll only use your personal information to administer your account and to provide the products and services you requested from us.