Berbincang tentang aktivitas di perusahaan, konflik antar karyawan merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Perbedaan kepribadian serta adanya persaingan kerja antar karyawan membuat konflik terkadang muncul dan membuat suasana kerja cenderung tidak nyaman.

Lebih dari itu, konflik yang terjadi antar karyawan juga berdampak pada pola komunikasi yang memburuk dan berimbas pada kerjasama tim yang menurun. Alhasil, perusahaan pun akan terkena efek negatif seperti daya saing yang melemah dan rencana pengembangan perusahaan yang terkendala.

Tentu, sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan para karyawan, HR perlu melakukan langkah tepat untuk menangani masalah ini. Tujuannya jelas, selain menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif, penanganan pada konflik akan menekan tingkat turnover karyawan.

Dampak Konflik antar Karyawan yang Terjadi di Perusahaan

Sebagaimana disinggung sebelumnya, meskipun merupakan hal yang kerap terjadi di lingkungan kerja, konflik antar karyawan tidak bisa dianggap biasa saja. Hal ini dikarenakan konflik berkepanjangan yang terjadi akan berdampak cukup serius bagi karyawan lain serta perusahaan secara umum.

Misalnya saja, ketika seorang karyawan berkonflik dengan karyawan lainnya, bisa jadi motivasi kerjanya akan menurun yang berdampak pada penyelesaian tugas yang tertunda. 

Tidak hanya itu, dalam kasus yang lebih parah, konflik yang terjadi dan tidak terselesaikan dengan baik bisa meningkatkan potensi karyawan untuk berhenti. Akibatnya, persentase turnover karyawan pun akan meningkat dan budaya kerja di perusahaan pun akan cenderung memburuk. 

Melihat beberapa hal di atas, konflik antar karyawan tidak hanya berpengaruh pada karyawan semata tetapi juga perusahaan. Bisa jadi, performance improvement plan yang telah dirancang untuk pengembangan perusahaan pun akan terhambat. 

Sumber Konflik antar Karyawan yang Kerap Terjadi

Untuk bisa mengatasi konflik antar karyawan yang terjadi di perusahaan, tentu HR perlu mengetahui dan mendalami apa saja konflik yang terjadi tersebut. Jika dirinci, setidaknya ada beberapa hal yang kerap menjadi konflik di kalangan karyawan.

Adapun beberapa konflik yang kerap terjadi tersebut di antaranya:

• Perbedaan kepribadian serta gaya kerja yang kadan menghambat keharusan untuk berkolaborasi dalam penyelesaian pekerjaan
• Komunikasi antar karyawan yang cenderung buruk sehingga rawan terjadi kesalahpahaman
• Pembagian tugas yang dirasa tidak adil sehingga menimbulkan rasa iri dan ketidakpuasan di antara karyawan karena ia merasa bekerja lebih keras
• Persaingan yang terjadi antar karyawan terutama berkaitan dengan pengakuan kerja dari atasan, janji promosi ataupun upaya mendapatkan bonus kerja
• Adanya gangguan hingga pelecehan yang terjadi baik secara verbal maupun fisik yang dilakukan karyawan lain

Selain beberapa poin di atas, perbedaan nilai dan keyakinan pun terkadang menjadi sumber konflik antar karyawan yang kerap terjadi. Misalnya saja, perbedaan keyakinan agama ataupun pandangan politik yang bisa jadi memicu perdebatan. 

Strategi HR Mengatasi Konflik antar Karyawan di Perusahaan

Tidak hanya mengetahui apa yang kerap menjadi sumber konflik antar karyawan, HR tentu juga harus mengetahui dan memiliki strategi yang tepat untuk mengatasi konflik yang muncul. Dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin konflik akan lebih mudah diatasi dan iklim kerja di perusahaan pun akan membaik.

Terkait penanganan konflik yang terjadi antar karyawan, beberapa strategi yang bisa HR terapkan di antaranya:

1. Memahami Akar Permasalahan yang Terjadi

Agar konflik yang terjadi antar karyawan bisa selesai dengan baik dan tidak berulang di kemudian hari, HR tentu harus berusaha untuk memahami akar permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, penyelesaian konflik yang tidak menyentuh akar masalah hanya menunda permasalahan lain yang bisa terjadi.

Terkait hal ini, HR tentu harus mendengarkan pendapat kedua belah pihak yang terlibat konflik. Dengan cara ini, HR nantinya bisa mengetahui bagaimana awal mula konflik tersebut terjadi dan seberapa besar dampak konflik pada proses kerja yang berlangsung.

Jika diperlukan, mencari pendapat dari karyawan lain bisa dilakukan. Cara ini cukup efektif untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas terkait konflik dan memudahkan perumusan solusi yang diperlukan.

2. Meninjau Ulang Kebijakan

Setelah mengetahui apa yang menjadi akar permasalahan konflik yang terjadi, HR bisa meninjau kembali kebijakan perusahaan terkait konflik tersebut. Poin ini cukup penting agar nantinya HR bisa bersikap objektif serta netral dalam menilai keterlibatan karyawan pada konflik tersebut.

Kebijakan perusahaan yang dimaksud biasanya termuat dalam panduan manajemen konflik. Panduan tersebut berisi aturan perusahaan, sanksi terkait pelanggaran hingga resolusi konflik yang tepat.

3. Membantu Mencari Solusi yang Tepat

Tidak jarang, karyawan yang terlibat konflik akan mendatangi HR untuk mencari solusi praktis. Namun, perlu diketahui bahwa hal tersebut terkadang tidak bisa menyelesaikan konflik secara menyeluruh dan bisa jadi di masa yang akan datang, konflik tersebut akan muncul kembali.

Terkait hal ini, karyawan yang terlibat dalam konflik harus mengetahui esensi permasalahan. Nah, HR bisa menjadi fasilitator bagi karyawan untuk membantu mereka menemukan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi mereka.

Poin penting dalam strategi ini adalah HR tidak serta-merta menyelesaikan konflik antar karyawan. Lebih dari itu, HR pun seharusnya memiliki peran untuk membangun mindset karyawan tentang suatu permasalahan.

4. Mendorong Rekonsiliasi

Bukan hanya sekedar menyelesaikan konflik yang terjadi, HR sebaiknya juga mendorong karyawan untuk melakukan rekonsiliasi. Artinya, HR perlu menyediakan ruang dan waktu tertentu kepada karyawan yang terlibat konflik untuk duduk bersama, berdiskusi serta mengutarakan pendapat masing-masing.

Cara ini cukup efektif untuk mengurai ketegangan yang terjadi hingga nantinya mendapatkan sebuah solusi yang tepat guna dan disepakati oleh kedua belah pihak. Hasil yang diharapkan dari proses ini adalah terciptanya kedamaian sehingga nantinya konflik yang sama tidak akan terjadi lagi.

Beberapa langkah di atas bisa menjadi strategi yang tepat bagi HR untuk menyelesaikan konflik antar karyawan yang terjadi. Tentu, apabila karyawan yang terlibat masalah sudah melakukan rekonsiliasi dan sepakat untuk berdamai, HR bisa mengambil pelajaran guna menjaga karyawan terlibat konflik serupa.

Catalitics, Solusi Meningkatkan Manajemen Perusahaan

Dampak konflik antar karyawan yang berpotensi merugikan perusahaan tentu harus disikapi dengan serius oleh HR dan manajemen. Memang, menyelesaikan konflik adalah langkah awal yang harus dilakukan agar nantinya konflik tidak meluas dan berdampak lebih banyak.

Hanya saja, di masa yang akan datang, manajemen harus membangun sistem manajerial yang profesional untuk mencegah konflik terjadi lagi. Tidak hanya itu, sistem manajerial yang lebih baik pun akan membantu perusahaan menerapkan career mapping yang lebih konsisten untuk memaksimalkan pengembangan karyawan.

Nah, Catalitics siap menjadi mitra perusahaan untuk meningkatkan manajemen perusahaan lebih profesional. Sebagai penyedia layanan HR consulting terpercaya, tentu kami siap membantu perusahaan Anda menemukan sistem manajemen yang lebih tepat dan meningkatkan kemampuan HR untuk menangani masalah karyawan!