Seperti diketahui, budgeting bagi perusahaan merupakan aspek yang begitu krusial dan sangat berpengaruh pada operasional perusahaan. Tentu saja, setiap divisi atau departemen dalam perusahaan diharuskan membuat perencanaan anggaran sesuai tugas dan tujuan perusahaan. Termasuk, salah satunya adalah HR budgeting.
Ya, HR budgeting tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, anggaran HR ini akan berpengaruh pada proses kinerja HR, terutama yang berkaitan dengan pengembangan, pemeliharaan dan upaya untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.
Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa hal mendasar tentang HR budgeting dan komponen apa saja yang perlu diperhatikan demi keseimbangan keuangan perusahaan serta manajemen sumber daya yang optimal. Simak ulasannya!
Sekilas Tentang HR Budgeting
Dalam pengertian singkat, HR budgeting atau anggaran SDM merupakan dana yang secara khusus dipersiapkan untuk menunjang berbagai hal yang berhubungan dengan kinerja HR dalam perusahaan. Anggaran ini mencakup apa saja yang perlu dilakukan HR untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
Sebagaimana diketahui bersama, karyawan merupakan aset sebuah perusahaan. Oleh karenanya, agar aset yang dimiliki tidak hilang dan terus berkembang, maka diperlukan anggaran khusus untuk melakukan pengelolaan.
Tidak hanya itu, HR budgeting akan membantu perusahaan untuk mengetahui detail dana pengembangan SDM yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, umumnya satu tahun. Bahkan, secara tidak langsung, alokasi dana ini bisa memberikan insight terkait banyaknya karyawan yang sebenarnya diperlukan untuk posisi tertentu.
Jenis HR Budgeting yang Perlu Diketahui
Berbincang tentang HR budgeting sebagai strategi mengatur keuangan perusahaan, secara umum ada dua jenis anggaran SDM yang digunakan perusahaan. Tentu, terkait hal ini, Anda sebagai HR nantinya bisa melakukan beberapa pertimbangan termasuk ketersediaan dana untuk menentukan jenis anggaran SDM yang tepat.
Adapun jenis HR budgeting yang dimaksud diantaranya adalah:
1. Incremental HR Budgeting
Jenis HR budgeting pertama adalah incremental HR budgeting. Poin ini merupakan jenis anggaran SDM bertambah yang dibuat berdasarkan data pengeluaran dari tahun-tahun sebelumnya. Nantinya, dilakukan penyesuaian untuk tahun yang akan datang.
Di samping itu, apabila ternyata masih ada sisa anggaran dari tahun sebelumnya, maka sisa tersebut bisa dimasukkan dalam anggaran baru. Nantinya, anggaran baru akan memberikan informasi terkait adanya penambahan atau pengurangan anggaran disesuaikan dengan tujuan baru perusahaan, termasuk peningkatan benefit karyawan yang dilakukan.
2. Zero-based HR Budgeting
Zero-based HR budgeting disebut juga dengan istilah anggaran SDM berbasis nol. Jenis anggaran ini digunakan untuk menyusun anggaran SDM yang benar-benar baru atau postur anggaran yang perlu dirombak secara utuh. Artinya, HR akan mempertimbangkan kebutuhan tahun anggaran baru.
Dalam penyusunannya, HR nantinya harus mengalokasikan anggaran pada aspek yang paling penting. Tujuannya, selain memastikan anggaran dimanfaatkan pada pos yang tepat, tujuan dari perusahaan pun juga akan tercapai.
Tidak hanya itu, dilihat dari aspek lainnya, manfaat anggaran yang akan dirasakan perusahaan adalah manajemen nantinya bisa menekan angka turnover karyawan dan juga mencegah terjadinya masalah kekurangan staf.
Ragam Komponen HR Budgeting yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa komponen krusial yang harus diperhatikan perihal menyusun HR budgeting. Tujuannya, selain membuat anggaran yang tepat, perusahaan pun nantinya bisa mengelola pos keuangan dengan lebih optimal.
Beberapa komponen HR budgeting yang dimaksud diantaranya:
1. Rekrutmen
Rekrutmen merupakan komponen anggaran SDM yang paling penting. Pasalnya, untuk mendapatkan karyawan baru dengan kompetensi tinggi, diperlukan proses yang lebih rumit dan anggaran yang lebih besar.
Terkait masalah ini, beberapa pos anggaran yang sekiranya diperlukan diantaranya untuk:
- Iklan lowongan pekerjaan pada posisi yang diperlukan
- Proses wawancara serta penyaringan kandidat karyawan yang hendak diterima
- Pemeriksaan latar belakang kandidat karyawan
- Relokasi karyawan atau pengaturan kerja remote
- Pemasaran rekrutmen
2. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan merupakan dua pos kerja krusial bagi seorang HR. Keduanya akan berpengaruh pada peningkatan kemampuan serta kinerja karyawan yang output-nya adalah keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Oleh karenanya, anggaran untuk pelatihan dan pengembangan pun perlu dipersiapkan secara khusus.
Saat menyusun anggaran, beberapa poin terkait pelatihan dan pengembangan yang diperlukan diantaranya:
- Pelatihan untuk karyawan baru
- Anggaran untuk mengatasi kekurangan keterampilan
- Penerapan sistem pembelajaran yang lebih efektif
- Peralihan pembelajaran konvensional ke pembelajaran elektronik
3. Kompensasi dan Tunjangan
Untuk meningkatkan kepuasan karyawan, HR perlu memikirkan kompensasi dan tunjangan yang adil bagi karyawan. Oleh karenanya, kompensasi dan tunjangan menjadi komponen HR budgeting yang tidak boleh dilupakan. Dengan komponen ini, perusahaan nantinya bisa menarik serta mempertahankan bakat terbaik yang memiliki kinerja tinggi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan HR budgeting yang berkaitan dengan kompensasi dan tunjangan diantaranya:
- Gaji karyawan
- Asuransi karyawan, termasuk asuransi kesehatan dan jiwa
- Perencanaan pensiun
- Cuti berbayar
- Bonus dan upah lembur
- Ragam fasilitas lainnya
Selain beberapa poin di atas, komponen lain yang perlu diketahui adalah anggaran untuk upaya peningkatan keterampilan karyawan, penghargaan bagi karyawan, keselamatan karyawan serta teknologi yang diperlukan HR.
Tentu, banyaknya aspek dalam penyusunan HR budgeting menuntut sosok HR yang berkapasitas serta memiliki kemampuan optimal agar susunan anggaran cenderung tepat guna.
Sebagai HR konsultan, kami menyediakan berbagai pelatihan yang secara signifikan mampu meningkatkan kemampuan HR secara umum. Bukan hanya peningkatan ability HR dalam penyusunan anggaran semata, tetapi juga HR pun nantinya akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam pengorganisasian karyawan demi terciptanya iklim perusahaan yang lebih profesional.